Gambaran Kadar Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) Pada Wanita Dengan Sedentary Lifestyle (Studi di Dusun Kapas, Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang)

Mahdalina, Dewi (2024) Gambaran Kadar Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) Pada Wanita Dengan Sedentary Lifestyle (Studi di Dusun Kapas, Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang). Diploma thesis, ITSKes ICMe Jombang.

[thumbnail of KTI DEWI MAHDALINA D3 TLM.pdf]
Preview
Text
KTI DEWI MAHDALINA D3 TLM.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[thumbnail of DIGITAL RECEIPT KTI DEWI MAHDALINA DE TLM.pdf]
Preview
Text
DIGITAL RECEIPT KTI DEWI MAHDALINA DE TLM.pdf - Published Version

Download (413kB) | Preview
[thumbnail of TURNITIN DEWI MHDALINA D3 TLM 19%.pdf]
Preview
Text
TURNITIN DEWI MHDALINA D3 TLM 19%.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Pendahuluan: Individu dengan sedentary lifestyle berisiko 2,68 kali untuk menyandang DM tipe 2 dibandingkan dengan yang aktif melakukan aktivitas fisik sehari-harinya. Sedentary lifestyle, menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius namun kurang tertangani saat ini. Satu diantara banyak faktor yang menyebabkan seseorang menderita DM tipe 2 adalah sedentary lifestyle. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar TTGO pada wanita dengan sedentary lifestyle di Dusun Kapas, Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita dengan sedentary lifestyle di Dusun Kapas, Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang sebanyak 25 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pemeriksaan TTGO menggunakan metode GOD-PAP dan POCT digunakan untuk menilai skor prediabetes, sedangkan kuesioner IPAQ-SF digunakan untuk menilai sedentary lifestyle. Hasil: Hasil univariat menunjukkan sebagian hampir seluruhnya menjalani sedentary lifestyle tinggi (84%) dan sebagian besar memiliki risiko prediabetes (60%) diikuti sebagian kecil memiliki risiko diabetes (16%). Kesimpulan: Tingginya faktor risiko prediabetes akibat sedentary lifestyle. Oleh karena itu, disarankan untuk memperbanyak aktivitas setiap hari dan mengurangi sedentary lifestyle dengan menerapkan pola hidup sehat, membatasi penggunaan gadget dan laptop dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci : sedentary lifestyle, TTGO, prediabetes

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: sedentary lifestyle, TTGO, prediabetes
Subjects: R Medicine > RH Health Analyst
Divisions: Program Studi > D3 Teknologi Laboratorium Medis
Depositing User: Dewi Mahdalina
Date Deposited: 13 Sep 2024 13:49
Last Modified: 20 Sep 2024 10:21
URI: http://repository.itskesicme.ac.id/id/eprint/7609

Actions (login required)

View Item View Item