Dewi, Rindy Arsita Mustika (2017) PERBEDAAN NILAI HEMATOKRIT DENGAN ANTIKOAGULAN EDTA (Ethylene Diamine Tetraacetic Acid) KONVENSIONAL DAN EDTA VACUTAINER. Diploma thesis, STIKES Insan Cendekia Medika Jombang.
Text
KTI Rindy Arsita Mustika Dewi 141310028 (A).pdf - Published Version Download (2MB) |
|
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg Download (26kB) |
|
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg Download (12kB) |
|
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg Download (5kB) |
|
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg Download (1kB) |
|
Other (Generate index codes conversion from text to indexcodes)
indexcodes.txt Download (14kB) |
Abstract
Antikoagulan merupakan komponen penting dalam melakukan pemeriksaan hematologi salah satunya yaitu pemeriksaan nilai hematokrit. Antikoagulan EDTA ada dua macam yaitu konvensional dan vacutainer, sedangkan untuk jenisnya ada 3 yaitu Na 2 EDTA, K 2 EDTA dan K 3 EDTA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil nilai hematokrit dengan antikoagulan EDTA konvensional dan EDTA vacutainer. Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Sampel yang diambil yaitu mahasiswa prodi DIII Analis Kesehatan STIKES ICME Jombang dengan jumlah populasi 40 mahasiswa, sampel diambil sebanyak 15 dengan teknik purposive sampling. Variabel dependen dari penelitian ini yaitu nilai hematokrit sedangkan untuk variabel independennya yaitu antikoagulan EDTA konvensional dan EDTA vacutainer. Analisa data penelitian ini menggunakan komputer program SPSS dengan menggunakan uji statistik T-test. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa pemeriksaan nilai hematokrit dengan antikoagulan EDTA vacutainer memiliki hasil yang normal lebih banyak dengan persentase 60% dari pada antikoagulan EDTA konvensional yang memiliki hasil normal hanya 26,7%. Pada pemeriksaan nilai hematokrit dengan antikoagulan EDTA konvensional didapatkan nilai hematokrit tertinggi yaitu 43% dan nilai hematokrit terendah yaitu 25% dengan nilai rata-rata yang didapatkan yaitu 34,06%. Sedangkan pada pemeriksaan nilai hematokrit dengan antikoagulan EDTA vacutainer didapatkan hasil nilai hematokrit tertinggi yaitu 45% dan nilai hematokrit terendah yaitu 32% dengan nilai rata-rata yang didapatkan yaitu 38,2%. Pada uji statistik T-test juga didapatkan hasil p=0,001 (p<0,05) Berdasarkan pemeriksaan nilai hematokrit dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai hematokrit dengan antikoagulan EDTA konvensional dan EDTA vacutainer. Peneliti berharap bahwa hasil nilai hematokrit dengan EDTA vacutainer lebih akurat. Kata Kunci : Antikoagulan, EDTA konvensional, EDTA vacutainer, Hematokrit.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RH Health Analyst |
Divisions: | Program Studi > D3 Analis Kesehatan |
Depositing User: | Repository STIKES ICME Jombang |
Date Deposited: | 08 Sep 2018 11:52 |
Last Modified: | 04 Jan 2021 14:49 |
URI: | http://repository.itskesicme.ac.id/id/eprint/296 |
Actions (login required)
View Item |