UPACARA UNDHUH-UNDHUH

Perpustakaan STikes ICme Jombang, STikes ICme Jombang (2019) UPACARA UNDHUH-UNDHUH. [Image]

[thumbnail of undhuh2.jpg] Image
undhuh2.jpg - Published Version

Download (252kB)
[thumbnail of Thumbnails conversion from image to thumbnail_lightbox] Other (Thumbnails conversion from image to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (77kB)
[thumbnail of Thumbnails conversion from image to thumbnail_preview] Other (Thumbnails conversion from image to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (35kB)
[thumbnail of Thumbnails conversion from image to thumbnail_medium] Other (Thumbnails conversion from image to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (9kB)
[thumbnail of Thumbnails conversion from image to thumbnail_small] Other (Thumbnails conversion from image to thumbnail_small)
small.jpg

Download (1kB)

Abstract

Penyelenggaraan Upacara tradisional yang diselenggarakan setahun sekali oleh warga masyarakat Desa Mojowangi, khususnya pemeluk agama Kristen, adalah upacara UNDHUH-UNDHUH. Upacara ini dikenal juga sebagai upacara “Persembahan”. Undhuh-undhuh berarti memetik atau panen, yakni memetik hasil bumi khususnya padi. Para warga percaya bahwa segala apa yang diterima, baik yang menggembirakan maupun yang menyusahkan berasal dari Tuhan, termasuk hasil bumi atau panenan. Para petani sehabis panen merasakan adanya berkat yang lebih dari Tuhan, maka mereka dengan senang hati mempersembahkan sebagian hasil panenannya kembali kepada Tuhan untuk keagungan nama-Nya. Dengan kata lain, upacara Undhuh-undhuh merupakan cara untuk menyampaikan tanda terima kasih kepada Tuhan yang telah memberi rahmat kepada umat-Nya, sehingga panen dapat berhasil dengan baik. Bentuk persembahan hasil bumi diadakan modifikasi dengan maksud antara lain agar persembahan tersebut tampak lebih indah. Bahkan sejak beberapa tahun terakhir bangunan persembahan yang mirip pawai kendaraan hias mulai dilombakan. artinya, masing-masing bangunan persembahan dinilai menurut kriteria tertentu. Hal ini seperti pelaksanaan pawai mobil hias yang diadakan di Surabaya. Malang atau kota lain, sehinga kalau diangkat rnenjadi obyek wisata akan menjadi cukup menarik.Hasil penilaian akan menentukan juara. Juara pertama mendapat piala bergilir. Apabila tiga tahun berturut-turut menjadi juara pertama, maka ia akan memperoleh piala tetap. Upacara tradisional Undhuh-Undhuh, pada mulanya diadakan setiap habis panen setahun sekaIi, sehingga tanggal dan bulannya tidak menentu. Agar pelaksanaan upacara Persembahan dapat lebih semarak dan dapat dimasukkan dalam kalender wisata, Majelis Gereja telah menentukan pelaksanaan kegiatan upacara tersebut, yakni diadakan setiap hari Minggu pada minggu pertama bulan Mei. Acara pokok dimulai pukul 07.30 WIB dan diharapkan berakhir pukul 14.00 WIB. Pada hari sebelumnya (Sabtu), kira-kira pukul 19.00 wib. Diadakan doa kebaktian bersama (bitaton tendo) dengan maksud agar pelaksanaan upacara Undhuh-Undhuh nantinya dapat berjalan dengan lancar.Tempat pelaksanaan upacara yang utama adalah di dalam gereja. Acara pelengkap diadakan di halaman sebelah kanan gereja dan di pendopo kapanditan (tempat tinggal pendeta). Dipilihnya tempat di Gereja Kristen Jawi Wetan Mojowarno sebagai tempat untuk penyelenggaraan upacara Unduh-Unduh, antara lain karena di tempat inilah untuk pertama kali Gereja Kristen Jawi Wetan melaksanakan kegiatan upacara Unduh-Unduh dan yang hingga sampai saat ini masih tetap bertahan untuk melaksanakannya. Pada pelaksanaan upacara Undhuh-Undhuh, penyelenggara teknis adalah warga gereja Kristen Jawi Wetan Mojowarno. Untuk itu, dibentuk suatu kepanitiaan yang anggotanya terdiri dari warga majelis gereja.

Item Type: Image
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions: Images
Depositing User: Repository STIKES ICME Jombang
Date Deposited: 03 Dec 2019 22:25
Last Modified: 03 Dec 2019 22:25
URI: http://repository.itskesicme.ac.id/id/eprint/2905

Actions (login required)

View Item View Item